Karpet Merah
by Xiao Jun-yi
Karpet merah tebal digelar di depan lift hotel. Sang pria melihat pantulan dirinya sendiri di cermin, walaupun agak kurus, tapi batinnya lebih bugar dari sebelumnya. (selengkapnya)
Minuetto
by Lin Hsin-hui
〈小步舞〉Minuetto Sang wanita tidak menyangka bahwa orang yang berada di depan pintu rumahnya adalah seorang pria bule yang tinggi besar. (selengkapnya)
Mari Makan Bersama
by Yang Shuang-zi
Pei-chi akhirnya menemukan alat masak tembikar yang di dibeli di Kyoto Jepang. Itupun ditemukan di lemari ruang belajar setelah sebelumnya mencari di setiap sudut laci dapur. (selengkapnya)
SEPERTI SENGKON YANG TERLUKA
by Tari Sasha
Aku seorang petani Bojongsari. Bapakku petani. Kakekku petani. Bahkan nenek moyangku juga seorang petani. Menjadi petani bukanlah impian tapi garis takdir yang diukir di urat nadi. (selengkapnya)
Selengket Padi Pulut
by Evi Agustika
Wanita itu membelai lembut rambut bayi yang terlelap di pangkuannya. Lisa, namanya. Dia adalah istri sekaligus ibu bagi Adam, putraku. Aku menikahinya setahun yang lalu. (selengkapnya)